BERITANANGGROE.com | Pengusaha jual beli sepeda motor bekas di Pasar Kampung Baru, Gampong Baru, Kota Banda Aceh, mengeluhkan penurunan penjualan yang sangat drastis dibandingkan beberapa tahun terakhir. Penurunan daya beli ini berdampak pada pengurangan tenaga kerja hingga sebagian pengusaha memilih mengalihkan usaha ke bidang lain.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Persatuan Pedagang Sepeda Motor Kota Banda Aceh (Paskamba), T. Candra Fika, saat ditemui di showroom Mandiri Motor miliknya, Rabu (25/6/2025), di Pasar Kampung Baru Banda Aceh.
Menurut Teuku Candra atau nama yang akrap disapa Ampon Candra mengatakan, penjualan sepeda motor bekas saat ini sangat lesu dan terus menurun sejak pandemi COVID-19 melanda. “Sampai saat ini, kondisi tidak membaik, malah semakin parah. Konsumen kini banyak yang justru menjual motor keluaran baru atau tahun tinggi untuk membeli motor bekas dengan tahun yang lebih rendah, seperti model Mio lama. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” ujarnya.
Ia menambahkan, situasi ini sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir. “Kalau ada pembeli yang membayar kontan, hanya beberapa orang saja. Sebagian besar memilih kredit, tetapi setelah dicek data perbankan, banyak yang tidak bisa diproses karena catatan keuangan buruk,” jelasnya.
Candra juga menepis anggapan bahwa lesunya penjualan disebabkan persaingan dengan penjualan online. “Bahkan 90 persen motor yang beredar di pasar online yang berasal dari milik usaha pedagang motor bekas kondisi tetap lesu,” katanya.
Teuku Candra yang akrab disapa Ampon Candra, menuturkan, “Ibarat kita main bola, kami sudah kalah 2-0. Jadi harus dijaga agar tidak sampai 3-0.”
Ia berharap ada perubahan ekonomi yang signifikan ke depan dan pemerintah dapat turun tangan memberikan perhatian serta solusi agar pelaku usaha, khususnya pedagang motor bekas, bisa kembali pulih. Menurutnya, masalah ekonomi saat ini tidak hanya dirasakan oleh pedagang motor bekas, tetapi juga pelaku usaha lainnya di Banda Aceh.(*)