BERITANANGGROE.com | Anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau yang akrab disapa Haji Uma, menggelar pertemuan santai bersama Bupati Aceh Barat, H. Tarmizi, SP., MM., di sebuah kedai kopi di Kota Meulaboh, Minggu pagi (3/8/2025). Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas arah dan perkembangan pembangunan di Kabupaten Aceh Barat.
Dalam suasana informal di Meulaboh Premium Coffee, diskusi antara Haji Uma dan Bupati Tarmizi berlangsung ringan namun substantif. Salah satu fokus pembahasan adalah upaya menarik investor ke daerah, yang dinilai menjadi indikator iklim investasi yang kondusif.
“Saya mengapresiasi langkah Bupati Tarmizi yang berhasil menarik beberapa investor ke Meulaboh. Ini menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah,” ujar Haji Uma, Senin (4/8/2025).
Selain itu, keduanya juga menyoroti progres pembangunan pabrik pengolahan karet sebagai salah satu proyek strategis daerah. Haji Uma menanyakan perkembangan proyek tersebut, termasuk target produksi dan hambatan yang dihadapi.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Tarmizi menjelaskan bahwa pabrik pengolahan karet di Aceh Barat telah mulai berproduksi. Namun, pasokan bahan baku berupa getah karet masih menjadi tantangan utama.
“Produksi sudah berjalan, tetapi masih terkendala pasokan getah karet dari daerah sendiri. Saat ini, pabrik masih bergantung pada pasokan dari Sumatera Utara,” jelas Tarmizi.
Haji Uma menekankan pentingnya penguatan sektor hulu agar industri pengolahan bisa berkelanjutan. Ia mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan produksi karet rakyat melalui pembinaan, pemberian stimulus kepada petani, serta perluasan areal perkebunan.
Ia juga menyarankan agar Pemerintah Kabupaten Aceh Barat merumuskan kebijakan tata ruang yang lebih jelas, termasuk zonasi tanaman karet dan sawit. Menurutnya, selama ini banyak petani beralih dari karet ke komoditas lain karena tidak adanya kepastian harga.
Dalam pertemuan tersebut, turut dibahas Proyek Strategis Nasional (PSN), khususnya pembangunan Bendungan Irigasi Lhok Guci di Kecamatan Pante Ceureumen. Proyek ini masih menghadapi tantangan dalam pengadaan lahan.
Usai pertemuan, Haji Uma didampingi Kepala Dinas PUPR Aceh Barat, Dr. Kudri, ST., MT., serta Kepala Dinas Pertanahan Aceh Barat, Drs. Darwis, M.Si., meninjau langsung lokasi pembangunan bendungan tersebut.(**)