BERITANANGGROE.com | Program pendidikan politik dan kaderisasi Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh yang digelar sejak tanggal 27 Oktober 2025 di sejumlah kabupaten/kota se Aceh resmi berakhir dan ditutup di MPW PAS Aceh Kota Sabang. Kegiatan penutupan berlangsung di sebuah aula kafe di Gampong Paya Seunara, Kecamatan Suka Makmur, Sabang, Selasa (18/11/2025).
Kegiatan yang mengangkat tema “Kader PAS Aceh Pemimpin Ideal Masa Depan”, di isi oleh dua pemateri yaitu, Ketua Umum PAS Aceh Tgk H.Tu Bulqaini Tanjongan dan Sayed Nazar Al Habsyie di ikuti oleh seluruh pengurus dan simpatisan MPW PAS Kota Sabang.
Dalam pemaparan materi pertama yang disampaikan oleh Sayed Nazar Al-Habsyie menekankan pentingnya kader terlibat langsung dalam dunia politik. Ia menyebut keterlibatan politik dengan niat baik, dapat menjadi bentuk pengabdian kepada agama dan bangsa.
“Kenapa Politik penting, Sejarah menunjukkan kejayaan Islam di masa lalu (Bani Umayyah) ketika umat Islam menguasai ilmu pengetahuan dan politik. Karena itu, kader PAS diminta harus aktif berpolitik. Jika tidak, kita hanya akan menjadi korban dari kepentingan politik pihak lain,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum PAS Aceh, Tgk. H. Tu Bulqaini Tanjongan, memaparkan secara singkat sejarah berdirinya PAS hingga lolos sebagai partai lokal peserta Pemilu Legislatif 2024. Ia menegaskan kehadiran PAS bertujuan memperbaiki perpolitikan Aceh yang dinilai telah menyimpang dari kebaikan dan ajaran agama.
Menurut Tu Bulqaini, pandangan politik Barat yang menyebut “tidak ada teman abadi, yang ada hanya kepentingan” tidak sesuai dengan ajaran Islam maupun adat Aceh.
“Dalam Islam, politik adalah media sesaat untuk memilih pemimpin. Setelah itu, kita kembali memperkuat silaturahmi dan ukhuwah, bukan saling memusuhi apa lagi memecah belah,” katanya.
Dihadapan paserta pendidikan politik dan kaderisasi partai PAS, Tu Bulqaini menyinggung kriteria pemimpin daerah pada masa mendatang, seraya meminta Komisi Independen Pemilihan (KIP) untuk menetapkan aturan bagi calon kepala daerah mampu membaca Al-Qur’an dengan baik serta tes kemampuan pengetahuan agama islam sebagai dasar menjadi pemimpin.
“Bagaimana seorang kepala daerah memimpin wilayah yang menjalankan syariat Islam, sementara ia tak memiliki pemahaman dan pengetahuan agama?” tutupnya.
Sebelum acara ditutup, Mustasyar MPW PAS Aceh Kota Sabang Tgk Rahmat mengucapkan terimakasih yang tiada terhingga kepada MPP PAS atas kegiatan pendidikan politik dan kaderisasi yang diadakan di Sabang.
“Ini bukti kemitmen MPP PAS memberi perhatian kepada pengurus kami, walaupun kami pada pemilu yang lalu belum memperoleh kursi, namun pembinaan, dorongan, motivasi dan curahan pimpinan pusat tetap dilakukan”.Ucapnya.(*)













