BERITANANGGROE.com | Pemerintah Aceh menargetkan pembangunan Jembatan Bailey pada jalur penghubung Bireuen–Aceh Tamiang rampung dalam tiga hari ke depan. Progres penanganan di lapangan menunjukkan bahwa sekitar 42 kilometer ruas jalan terdampak telah berhasil dikerjakan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati Bener Meriah untuk mengerahkan alat berat tambahan demi mempercepat pembukaan akses transportasi.
“Pemerintah Aceh berkoordinasi dengan Bupati Bener Meriah untuk mengarahkan alat berat guna membantu percepatan penyelesaian jalur lintas tersebut,” ujar M. Nasir saat menerima kunjungan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Aceh di Posko Komando Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi Pemerintah Aceh, Kamis (4/12/2025).
Nasir menyebutkan bahwa banjir kali ini merupakan yang terparah sepanjang hidupnya. “Ini bencana terparah. Baru kali ini saya merasakan banjir sebesar dan seluas ini melanda Aceh,” ungkapnya.
Kendala Komunikasi dan Bantuan BBM
Sebanyak 48 unit perangkat Starlink telah dikirim ke daerah yang terisolasi untuk memulihkan komunikasi. Namun, operasional perangkat tersebut masih terkendala pasokan listrik dan bahan bakar.
Menurut Nasir, Pertamina telah berkomitmen menyalurkan satu ton BBM per hari melalui jalur udara guna menjaga Starlink tetap beroperasi dan mendukung proses tanggap darurat.
75 Ribu Rumah Rusak, Rehabilitasi Diprediksi Sangat Lama
Data sementara mencatat sekitar 75.000 unit rumah warga rusak akibat bencana tersebut. Nasir menegaskan bahwa kemampuan normal pembangunan rumah layak huni di Aceh hanya sekitar 2.000 unit per tahun.
“Jika dibangun dengan kapasitas normal, penyelesaian 75 ribu rumah bisa memakan waktu hingga 30 tahun. Karena itu, perhatian pemerintah pusat sangat diperlukan,” tegasnya.
BPK RI: Situasi Sudah Masuk Tahap Darurat
Wakil Ketua BPK RI, Dr. Budi Prijono, menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah yang terjadi dan menyatakan bahwa kondisi saat ini telah memasuki fase darurat.
“Ini sudah menjadi emergency. Ini menyangkut bantuan kemanusiaan. Kami menyampaikan duka cita dan keprihatinan mendalam,” ujarnya.
BPK RI berkomitmen mengerahkan tim inspektorat untuk membantu penanganan bencana. Selain itu, bentuk kepedulian juga diberikan melalui pengumpulan donasi dari lebih dari 9.000 pegawai BPK RI di seluruh Indonesia. Donasi tersebut akan disalurkan secara bertahap hingga masa pemulihan selesai.(**)













