Harga Kelapa Mendunia Nasib Petani Tak Berubah, Begini Sorotan Dr Anto Suroto

- Jurnalis

Selasa, 29 April 2025 - 10:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beritananggroe.com | Kenaikan harga kelapa di pasar internasional memicu peningkatan ekspor produk kelapa dari Indonesia. Namun, di balik geliat industri ini, nasib petani kelapa dalam negeri justru tak kunjung membaik.

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menegaskan bahwa komoditas kelapa Indonesia sebaiknya tidak diekspor dalam bentuk mentah. Menurutnya, sudah saatnya Indonesia menjadi pusat pengolahan kelapa dunia. “Biarkan investor datang membangun pabrik pengolahan di dalam negeri. Produk yang diekspor harus sudah jadi, berkualitas, dan memberi nilai tambah. Ini membuka lapangan kerja serta menarik minat generasi muda bertani,” ujar Presiden.

Dewan Pembina Media Independen Online Indonesia (MIO-INDONESIA), Dr. Anto Suroto, yang juga Ketua Umum APIKI (Aliansi Perdagangan dan Industri Kreatif Indonesia), menyoroti isu ini dari sudut pandang yang lebih mendalam. Ia bahkan menekankan betapa pentingnya peningkatan produktivitas dan kualitas hasil pertanian kelapa, bukan hanya memperbanyak ekspor.

Baca Juga :  Bahas Peningkatan Kuota Haji, Wagub Fadhlullah Sambut Kunjungan Dirjen PHU Kemenag RI

“Petani kelapa perlu naik kelas. Produktivitas mereka harus meningkat, dan hasilnya harus berkualitas agar pendapatan petani juga meningkat. Jika ini terjadi, maka kesejahteraan desa ikut terangkat,” ujar Anto.

Ia juga menekankan perlunya inovasi dalam pengelolaan kebun kelapa, termasuk pemanfaatan teknologi modern dan sistem irigasi yang lebih efisien, seperti yang telah diterapkan di negara-negara lain. “Petani kelapa tidak boleh tertinggal. Revolusi industri pertanian harus masuk hingga ke desa,” tegasnya.

Sebagai mantan petani desa yang kini sukses berwirausaha, Anto menilai bahwa modernisasi pertanian adalah keniscayaan. Menurutnya, dengan pendampingan, pemanfaatan dana desa, koperasi yang sehat, serta bibit unggul hibrida, petani kelapa bisa mengalami lonjakan produktivitas dalam lima tahun ke depan.

Namun, ia mengingatkan bahwa perubahan ini membutuhkan komitmen nyata dari pemerintah pusat hingga daerah. “Kalau petani masih bertahan dengan pola tanam konvensional, kita akan tertinggal. Padahal, permintaan kelapa — baik muda maupun tua — terus meningkat di industri makanan dan kosmetik,” ungkap pria Jawa kelahiran Sumatera (Pujakesuma) tersebut menjelaskan.

Baca Juga :  Penentuan Kuota Jemaah Haji di Kaji Ulang

Ditemui di kedai kopi ARKARA yang terletak di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, sembari menikmati Bolu Kukus produk UMKM binaan APIKI, Anto pun menekankan pentingnya mendampingi petani secara berkelanjutan.

“Jangan sampai Indonesia cuma jadi buruh di negeri sendiri karena semua dikuasai investor asing,” ujarnya sembari menikmati produk UMKM lokal.

Anto juga mendorong agar akses petani terhadap Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan fasilitas keuangan lainnya lebih profesional dan transparan.

“Petani kita harus ‘bankable’, tersistem, dan siap menjadi bagian dari kelas menengah baru lewat UMKM,” pungkasnya.

Berita Terkait

Bahas Prioritas Pembangunan, Pemerintah Aceh Lakukan Pertemuan dengan Kemenko Infrastruktur
Bahas Peningkatan Kuota Haji, Wagub Fadhlullah Sambut Kunjungan Dirjen PHU Kemenag RI
Penentuan Kuota Jemaah Haji di Kaji Ulang
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 29 April 2025 - 10:57 WIB

Harga Kelapa Mendunia Nasib Petani Tak Berubah, Begini Sorotan Dr Anto Suroto

Jumat, 18 April 2025 - 12:30 WIB

Bahas Prioritas Pembangunan, Pemerintah Aceh Lakukan Pertemuan dengan Kemenko Infrastruktur

Jumat, 7 Maret 2025 - 17:00 WIB

Bahas Peningkatan Kuota Haji, Wagub Fadhlullah Sambut Kunjungan Dirjen PHU Kemenag RI

Kamis, 6 Maret 2025 - 06:10 WIB

Penentuan Kuota Jemaah Haji di Kaji Ulang

Berita Terbaru

Gubernur Aceh Muzakir Manaf menghadiri Pengambilan sumpah dan Pelantikan Anggota DPR Aceh sisa masa jabatan 2024-2029 pada rapat paripurna istimewa diruang sidang  utama DPRA, Rabu (21/05/2025). Foto: Humas Aceh

Politik

Gubernur Mualem Hadiri Pelantikan Anggota DPRA

Rabu, 21 Mei 2025 - 17:31 WIB